Artikel kali ini akan membahas tentang kaum musyabbihah atau kaum yang sering disebut mujassimah, kaum ini menurut ajaran kita ahlisunah waljamaah adalah ajaran yang sesat, kita sebagai ahli sunah harus mengetahui kaum-kaum yang seperti ini agar kita tidak terbawa kepada arus mereka, berhati-hati dalam berfatwa apalagi tentang tauhid.
KAUM MUSYABBIHAH
Kaum musyabbihah |
KAUM MUJASSIMAH
Kaum mujassimah |
Kitab syarah nahjul balaghoh |
Kaum Haswiyyah |
Dan kebanyakan kaum musyabbihah atau kaum mujassimah ini yaitu asalnya dari beberapa golongan madzhab hanbali, akan tetapi imam hanbali tidak punya keyakinan seperti itu emang ada tuduhan dan ada fitnah bahwa imam hanbali itu menjisimkan kepada allah sebab ada tulisan yang ada dibawah kasurnya imam hanbali disaat wafatnya.
Guru-gurunya dan imam-imamnya kaum musabihat yaitu yang pertama abu abdillah bin hamid al baghdadi, yang meninggal tahun 403 hijriah sehingga mengarang kitab didalam fan usuludin yang diberi nama syarah usuludin
Syarah ushuuluddiin |
Sehingga ada satu ulama dari golongan ahli sunah waljamaah yang bernama imam jamaludin ibnul juuri beliau sudah mengarang 1 kitab yang menolak fahamnya kaum musyabbihah kitabnya dinamakan
Kitab daf usyubahittasybiihi warroddu'a mujassimah |
Firman Allah arahman : 27 |
ARTINYA:
Dan akan kekal muka tuhanmu yang maha agung dan yang maha mulia.
Jadi lafadz wajhu disini oleh kaum musyabbihah di artikan langsung oleh wajah sedangkan penjelasan ahlisunah wal'jamaah: akan kekal dzat tuhan kamu, yaitu jika di atur oleh ilmu bayan termasuk
Penjelasan ahlisunnah |
ARTINYA:
Yaitu lafadz yang tidak dimaksud makna sebenarnya yaitu diucapka juznya (sebagiannya) yang dimaksud semuanya, jadi di ucapkan wajhu sedangkan tujuannya dzat allah, dan memakai
Dalil lagi dengan firman allah:
Firman Allah |
PENJELASAN
Diartikan oleh kaum musyabbihah tangan allah itu di atas tangan orang-orang, maka allah mempunyai tangan, sedangkan menurut penjelasan ahli sunah itu bukan di artikan olehntangan allah tapi dengan kekuasaan allah.
Sebab lafadz yad itu mempunyai dua makna yang pertama makna dekat yang kedua makna jauh sedangkan yang dimaksud itu yaitu makna jauh, oleh sebab itu mustahilnya makna yang dekat yaitu yang sering disebut didalam ilmu-ilmu bilaghoh dengan bade tauriah yaitu yang mendatangkan lafadz yang mempunyai dua makna yaitu makna yang dekat dan makna yang jauh, sedangkan yang dimaksud yaitu makna yang jauh, makna yang dekat artinya tangan makna yang jauh artinya kekuasaan.
Memang didalam bahasa indonesia juga berlaku seperti bahasa: dibawah tangan pemimpin yang dimaksud tangan disini bukan tangan pemumpin tapi kekuasaan pemimpin, Jadi artinya dibawah kekuasaan pemimpin.
Begitu juga menyebutkan bahwa allah duduk di atas arasy, dengan dalil dari al-quran:
Firman Allah |
ARTINYA:
menurut mereka allah sedang duduk di atas arasy.
Dan menurut alhisunah waljamaah 95% ahli tafsir yang tinggi pangkatnya, yang besar-besar kitabnya dari golongan ahlisunah waljamaah, artinya ayat arohmanu alal arsyis tawa yaitu allah yang menguasai arasy yaitu dikuasai oleh allah bukan sekedar yang kecil saja walaupun arasy yang besar itu tetap ada didalam kekuasaan allah.
Tetapi kaum mujassimah kalau ditanya kata siapa allah ada di arasy kan allah telah berfirman
Firman Allah |
ARTINYA:
Allah lebih dekat daripada urat leher, sedangkan arasy itu tempatnya jauh di atas.
Atau firman allah
Firman Allah |
ARTINYA:
Kemanasaja kamu menghadap maka allah ada disana.
Atau firman allah:
Firman Allah |
ARTINYA:
Allah itu bersama kalian dimana saja kalian berada.
Jadi menurut kita jika allah ada di arasy berarti allah itu jauh bertentangan dengan firman allah yang artinya allah itu bersama kalia dimana saja kalian berada, kenapa orang-orang itu mempunyai keyakinan aeperti itu? Itu karena mereka jauh dengan ahli tafsir yang mutabar, sedangkan kaum mujassimah dengan memakai arti sesukanya tidak berdasarkan tafsiran hadits dan quran, dan akalnya tidak didukung oleh quran dan hadits, kaum mujassimah itu pecahan kaum syi'ah ghulah yaitu golongan syi'ah yang radikal berlebihan yaitu yang menjisimkan allah.
Dan golongan musyabbihah itu pecahan dari kaum hasywiah yaitu golongan yang menyebutkan bahwa sesungguhnya allah itu jisim tapi tidak seperti beberapa jisim, firqoh muysabbihah ini keyakinannya akan menjadi kufur menurut ahlisunah waljamaah, sebab allah bukan jirim dan bukan jisim.
Nah itulah penjelasan tentang kaum musyabbihah atau yang sering disebut mujasimah yang dapat dibagikan disini, silahkan bagikan kepada yang lainnya ya, jangan lupa baca juga artikel yang lainnya.